Sindir Keluarga Keraton, Ustadz Salim Afillah: Pemilik Masjid Yang Paling Berhak Memakmurkannya

Ustadz Salim Afillah: Pemilik Masjid Yang Paling Berhak Memakmurkannya

Ustadz Salim Afillah menyindir keluarga Keraton Jogjakarta agar keluarga Keraton Jogja Memakmurkan Masjid gede Kauman setelah sebelumnya pihak keraton mengklaim yang memiliki Masjid.

Sebelumnya putri Sultan Jogja GKR Bendara mengunggah postingan di instagram yang menghimbau warga Jogjakarta untuk tidak datang disekitaran Alun-alun Jogjakarta dan Masjid Gede Kauman saat diadakan acara Muslim United.


Atas polemik ini kemudia Acara Musim United 2 dipindah ke Masjid Jogokariyan Mantrijeron.

Berikut sindiran Ustadz Salim Afillah terhadap pihak Keraton Jogja yang tak mengizinkan acara Muslim United di Masjid Gede Kauman.

****

PEMILIK MASJID yang PALING BERHAK MEMAKMURKANNYA
@salimafillah
.
Dalam tulisan kami yang bertajuk 'Masjid Milik Siapa?' kemarin, kami menceritakan kisah di zaman Harun Ar Rasyid, disertai kutipan firman Allah QS Al Jinn: 18, "Dan sesungguhnya Masjid-masjid adalah milik Allah", dan diakhiri dengan kalimat, "Demikianlah hakikatnya."
.
Banyak netizen yang lalu menghubungkan tulisan di atas dengan tidak diberikannya izin kegiatan #MuslimUnited2 di Kagungandalem Masjid Gede Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Atas kesan yang demikian, meski dalam tulisan kami tak ada kalimat yang menunjukkan keterkaitan langsung; kami meras perlu untuk menghaturkan permohonan maaf kepada Ngarsa Dalem dan segenap keluarga besar Kraton Yogyakarta.
.
Ketika kami menutup tulisan dengan 'demikianlah hakikatnya', maka pasti hakikat tidaklah menafikan syari'at. Kalau dihubungkan dengan Kagungandalem Masjid Gede, maka syari'atnya tentu sesuai namanya, Masjid tersebut yang jelas berdiri di atas tanah milik dan dibangun oleh Ngarsa Dalem Sultan HB I; adalah milik ahli warisnya, Ngarsa Dalem Sultan HB X dan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
.
Tidak ada yang kontradiktif pada hal di atas. Justru dengan pernyataan Ngarsa Dalem beserta para Penghageng dan putri-putri Dalem tentang kepemilikan terhadap Masjid Gede, timbul rasa syukur yang amat besar pada diri kami bahwa telah tumbuh kesadaran baru untuk memakmurkan Masjid Gede sebagaimana mestinya; sebab pemiliklah yang paling berhak untuk memakmurkan suatu Masjid.
.
Jika kita memasuki Kagungandalem Masjid Gede, dan melihat ke arah kiri Mihrab Pengimaman, maka kita akan menemukan sebuah bangun berbentuk kotak terbuat dari kayu berukir indah seakan menjadi pasangan mimbar yang ada di kanan. Gambarnya seperti kami lampirkan di postingan ini.
.
Bangun ini bernama Maksura, yang berasal dari bahasa Arab مقصورة yang berarti "Tempat Terjaga". Di Masjid-masjid Turki 'Utsmani juga terdapat bangun yang sama, namun biasanya terbuat dari marmer. Fungsinya? Dahulu di sinilah Sultan bertempat jika hadir rutin shalat berjama'ah, berdzikir, dan membaca Al Quran. Betapa telah lama Maksura Masjid Gede ini diisi oleh yang tidak seharusnya.
.
Dari hati yang paling tulus, dengan sepenuh ta'zhim, merafak sembah setinggi-tingginya; betapa kita akan sangat bersyukur dan berbahagia, jika nantinya Ngarsa Dalem berkenan sesekali atau bahkan sering-sering tedhak menempati Maksura Kagungandalem Masjid Gede; bersama memakmurkannya dengan shalat berjama'ah, dzikir, dan tilawah sebagaimana leluhur beliau, Pendiri Karaton Ngayogyakarta Sultan HB I yang bahkan sekali selapan juga menjadi Khathib Shalat Jumat.
.
Tidak ada yang lebih membahagiakan ummat melebihi beribadah bersama pemimpinnya, Sang Sayidin Panatagama Khalifatullah. Barangkali ini suara hati banyak orang; tapi kamilah yang kumawantun lancang matur, dengan sadar atas segala resikonya. Tidak ada yang lebih kami harapkan, daripada semakin dicintainya Ngarsa Dalem di hati rakyat; menjadi pemimpin yang digambarkan Kangjeng Nabi, "Sebaik-baik pemimpin adalah yang mencintai kalian dan kalian mencintainya, yang mendoakan kalian dan kalian mendoakannya."
.
Cinta, hormat, dan bakti kami senantiasa konjuk. Seperti selalu dipesankan para sesepuh dan 'ulama, juga guru kami HM Jazir ASP; janganlah persoalan yang sangat temporer seperti izin #MuslimUnited2 ini menjadi celah bagi pihak-pihak yang bertepukria melihat renggangnya hubungan ummat dengan rajanya.
.
Fa 'alaa kulli haal, alhamdulillaah tsummal hamdulillaah.
.
Dari kami, kawula dalem di Jogokariyan yang diamanahi menjadi salah satu pembicara #MuslimUnited3
.
Alfaqir, Salim A. Fillah

4 komentar untuk "Sindir Keluarga Keraton, Ustadz Salim Afillah: Pemilik Masjid Yang Paling Berhak Memakmurkannya"

  1. Sudah jelas islam united ini ustad2nya pro khilafah mas, di larang negara,ada tokoh HTI.ormas terlarang.belum ngerti juga.kalaw ustadnya tidak provokatif,adem menyejukan.tidak mengusung khilafah,tidak nyinyir sama kraton.tidak merendahkan agama lain,tidak merendahkan orang,yo ra popo.gitu saja sudah nyuruh2 keraton memakmurkan masjid piye to.Islam united= pro khilafah,islam ora nggenah.kok di bangga2in.kalaw orang ga tau ya di kira2 bagus2 saja.ini jaman gaget.jejak digital cepat tersebar.islam united islam saklawase mbahmu.

    BalasHapus
  2. Baik sekali ilmu yang jenengan sampaikan ustadz...namun setinggi apapun ilmu yg di miliki seseorang...masih kalah dgn akhlaq atau adab...
    Segala sesuatu itu milik Alloh secara haqiqat...namun ibarat pengelola rumah kalo kita tidak diizinkan masuk ya udah, kenapa ngeyel...gitu aja repot...mari kita intofeksi aja...pada diri kita masing2...termasuk ustadz..kenapa tidak di perbolehkan...?

    BalasHapus
  3. Berilah komentar yg baik atau lebih baik diam!!! Lebih selamat.

    BalasHapus
Banner iklan disini