Cium Tangan Habib Umar, Kyai Said Termakan Ucapannya Sendiri Pernah Hina-hina Orang Yaman

Said Aqil Siroj Ciumtangan Habib Umar

DALAM lawatannya ke Indonesia, Pimpinan Darul Musthafa, Tarim, Yaman, Habib Umar Bin Hafiz atau yang akrab disapa Habib Umar menyempat diri bertandang ke Kantor Pengurus PBNU di Jakarta, beberapa waktu lalu


Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menyambut dengan langsung mencium tangan Habib Umar. Setelah itu keduanya bersama pengurus PBNU lain membicarakan selama 15 menit.

Apa yang dilakukan Said Aqil dengan mencium tangan Habib Umar membuat ia termakan ucapannya sendiri.

Dalam sebuah video yang diunggah akun instagram keripikpedas.id.

Said Aqil pernah ngomong "kalau ada orang dari Yaman ke indonesia pake gamis, disini pada ciumin tangannya, pak Aqil gak dianggap karena pakai batik dan gak mau cium tangan, karena yang datang itu bukan ulama besar, kalau ulama besar gak mungkin keluyuran/kesana kemari termasuk ke Indonesia Mereka sudah sibuk di arab sana mimpin pondok...". Katanya.

Lha sekarang ada Habib Umar bin Hafidz dari Yaman, (beliau cucu Rasulullah, pendiri Darul Mustofa Yaman dan Ulama besar) datang ke Indonesia, Kyai Said malah cium tangan.. dia Kemakan omongannya sendiri.. tulis akun keripikpedas.id 25/9/2019.

Berikut video Kyai Said:


Beberapa contoh yang dibahas yaitu Ahlussunnah wal jamaah, NU, dan Islam wasathiyah. Usai itu Said Aqil menilai NU dan Habib Umar punya pandangan yang sama tentang Islam.

Ia menambahkan, pada pertemuan itu Habib Umar menyampaikan terima kasih kepada NU karena telah menjadi benteng Aswaja di Indonesia. Atas peran NU, Aswaja hingga kini tetap eksis dan kuat di Indonesia.

“Kalau enggak ada NU, mungkin ahlussunnah wal jamaah di Indonesia sudah hilang,” kata Kiai Said menirukan pernyataan Habib Umar sebagaimana dilansir dari NU Online pada Selasa (24/9/2019).

Menurut Kiai Said, Habib Umar mengungkapkan bahwa santri asal Indonesia yang ada di Yaman sekitar 1000 orang, dan santri-santri tersebut dikatakannya akan dipesankan oleh Habib Umar agar ketika kembali ke Indonesia untuk aktif di NU.

“Beliau akan mengkader, akan menggembleng santri-santri asal Indonesia agar kalau pulang ke Indonesia harus aktif di NU,” jelasnya.

Sementara Kiai Said mengatakan kepada Habib Umar bahwa NU bukan hanya benteng Aswaja di Indonesia, melainkan di Nusantara. Indonesia diapit oleh dua negara non-muslim, tapi kuat, yakni Cina dan Australia. Menurut Kiai Said, jika Indonesia tidak memegang prinsip wasathiyah, maka sudah dipengaruhi oleh kedua negara tersebut.

“Kalau kita gak wasathiyah, kita udah diserang, tapi karena kita beprinsip wasathiyah, maka mereka menghormati kita,” kata Kiai Said kepada Habib Umar.

Selain itu Said Aqil juga menilai Habib Umar sepaham dengan NU tentang Islam. “Beliau sangat-sangat NU karena (pengikut) Imam Asy’ari, Imam Syafi’I. Beliau bahkan sangat mendoakan NU, bahkan membaca kitab-kitab karya Mbah Hasyim Asy’ari di sana, diajar ke murid-muridnya,” kata Kiai Said Aqil.

25 Komentar untuk "Cium Tangan Habib Umar, Kyai Said Termakan Ucapannya Sendiri Pernah Hina-hina Orang Yaman"

  1. Yaitulah hasanah islam. Paling kalau saya orang yaman seperti yg didawuhne pak SAS justru saya yang akan berebut cium tangan pak SAS

    BalasHapus
  2. Lha itu videonya kan bukti si sas ngomong kek gitu

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Yg mutu yg mana coba tunjukkan

      Hapus
    2. Yang mutu cuma GOBBBLLLOOOKKKK...🤣
      Yang gak goblookk gak mutu...

      Hapus
  4. Maklumi aja. klu udh tua byk lupa nya..

    BalasHapus
  5. cuman bisa koment....ha ha ha ha

    BalasHapus
  6. Apa yg diperbuat ky said termakan omongannya sendiri, ya gak gitu lah min.. anda terlalu merendahkan ky said.beliau sudah lama salingbkenal, dan ky said tau sekali dong maqomnya hb umar dari tarim, bhw hb umar itu maqomnya waliyullah.itulah akhlaq mulianya ky said, hormat dan memuliakan orang mulia. Bukan asal cium tangan orang berjubah yg datang dr daerah tim teng.

    BalasHapus
  7. Biasakan membaca sampai selesai bru komen

    BalasHapus
  8. Kalau diberi kesempatan menulis & berbicara di tmpt publik. BerSyukurlah , anda mendapatkan kemudahan ganda.
    - materi
    - Pahala , yang diperhitungkan kepada Nya.

    - menulislah dengan Arif & Bijak. Sebagai pemberi pengetahuan & Penengah masalah, menjadi selesai.
    Bukan malah , mengeluarkan ego pribadi
    Atau kelompoknya.

    - cerdaskan Bangsa ini , biar menjadi Besar Negeri Ku.

    - buat lah , menjadi seperti apa ada nya.
    Di situ ada 0rang yg diTuakan & berPengetahuan.
    Masalah Besar menjadi clear.
    Sengketa , menjadi Selesai.

    - jangan seperti Sekarang , ada terjadi.kita datang ketempat mengadu & menegur Diri ini , biar tidak salah Jalan.
    Malah dititipi / dibekali MUSUH , untuk di bawa pulang.
    Dan dibagi ke Anak & Cucu.
    Miris sekali ' dengan 0knum oknum itu.

    Sekedar saran SAJA.

    🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

    BalasHapus
  9. Adab lebih utama dari ilmu... Benar blm tentu baik, baik juga belum tentu berawal dari benar... Budayakan tabayun dan klarifikasi sebelum disebarkan... Hindari tindakan provokatif... Yg penting Pancasila harus dijaga, Bhineka tunggal Ika musti dirawat, NKRI harga mati, dan UUD 45 jd pedoman bernegara...

    BalasHapus
  10. Kalo paham konteksnya tentu akan mafhum tindak dan laku kyai Said, dah gitu ajah

    BalasHapus
  11. Harga mati hanya untuk ISLAM.hidupku.matiku untuk Allah.NKRI hanya perlu dibela jika sesuai Alquran dan hadist.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru segitukah prmahamanmu trntang negara yang melindungimu..?? Apakah perbuatanmu sudah mencerminkan perintah dan larangan dalam alquran dan hadist?? Jujurlah jika tidak komentarmu tersebut hanya omong kosong.

      Hapus
  12. Kalau antum Suny dan Muhibbin tentu meyakini adanya "kwalat", jd harap jaga lisanmu... sblm kewalat nanrinya... status gk mutu, status ko suka angkar aib orglain, Ulama lagi yang di cemooh... "Allahummastur uyuba muallimi wa la tudzhib alayya barakata ulumihi munni... Amin

    BalasHapus
  13. Jangan suka membuka aib ssama muslim yg blum tentu kbenaranya, lebih intofeksi diri...!!! Siapa saya sudah apa saya mmanfaat apa saya. Harusnya punya rsa malu sblm mngomentari org lain!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngaca dululah...anda udah ngecek berita yg dituduhkan ga? Kalo ga, berarti asbun!

      Hapus
  14. Kalau saja Habib umar tau tentang Islam nusantara bikinan NU..tentu akan lain omongannya..! Tentu tidak akan ada pujian sama sekali..malah mungkin akan dikritik habis2an..apalagi kalau dia tau omongan2nya Aqil sirodj yg suka menghina arab & jenggot..pasti omongannya akan berbalik 180 derajat
    ..!

    BalasHapus
  15. Klo dibelakang sih enak mau ngomong seenaknya tpi klo berhadapan dgn habib umar pasti pada nunduk dgn karomah beliau...syetan aja tunduk apalagi manusia

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Banner iklan disini