Luhut: Ramadan Jangan Menjelekkan Orang, Nanti Puasamu Batal

Luhut: Ramadan Jangan Menjelekkan Orang, Nanti Puasamu Batal

Beritaislam - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti masyarakat untuk dapat menahan diri selama masa Ramadan berlangsung. Ia meminta, di Bulan Suci, sejumlah pihak tidak melontarkan pernyataan-pernyataan yang bernada negatif.


"Momen Ramadan ini jangan menjelekkan orang. Nanti puasamu batal," ujar Luhut dalam wawancara bersama Radio RRI, Sabtu, 2 Mei 2020.

Luhut mengakui, selama ini, pemerintah acap menerima kritik dari sejumlah pengamat yang kontra terhadap langkah dan kebijakan negara di masa pandemi virus corona. Namun, ia menyayangkan beberapa di antaranya menyampaikan catatan dan penilaian yang tidak membangun.

Bahkan, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu memandang ada pihak-pihak tertentu yang mendengungkan kritik sekadar untuk memperoleh atensi dari masyarakat. Menurut Luhut, hal tersebut terkesan tak elok.
"Jangan kritik kencang supaya diperhatikan. Itu kampungan," katanya.

Di samping itu, Luhut juga menampik adanya komentar yang menyebut bahwa ia sebagai menteri koordinator hanya berfokus pada persoalan ekonomi ketimbang penanganan virus corona di masa wabah. Luhut menerangkan, di tengah pagebluk ini, menteri-menteri harus memiliki fokusnya masing-masing agar roda perekonomian tetap berjalan.

"Ada yang fokus ke Covid-19 (corona), ada yang memikirkan (keberlanjutan) ekonomi karena kamu tetap harus hidup. Masa semua ngurusi Covid-19?" ucapnya.

Ihwal adanya riset yang menunjukkan bahwa Luhut termasuk menteri Jokowi yang paling banyak memperoleh sentimen di Twitter, purnawirawan jenderal TNI itu mengakui tak ambil pusing. Ia memastikan hanya ingin bekerja dengan optimal dan menjaga marwah untuk tidak korupsi. "Jadi saya enggak mau terlalu terpengaruh," tuturnya.
Alih-alih mengomentari, Luhut meminta pihak-pihak terkait untuk introspeksi diri. "Tanya dirimu saja. Apa yang kamu lakukan buat bangsa ini?" katanya.

Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menggelar riset mengenai sentimen publik di Twitter terhadap jajaran pemerintah dalam penanganan Covid-19. Hasilnya, Luhut adalah pejabat dengan posisi kedua terbanyak yang memperoleh sentimen negatif setelah Jokowi.

Luhut yang sempat menjabat sebagai Menteri Perhubungan Ad Interim itu memperoleh sentien negatif 86 persen. Adapun topik yang paling banyak diperbincangkan dari Luhut ialah mengenai izin ojek online Kemenhub dan tetap beroperasinya bus antarkota.

Dalam riset tersebut, Indef mengumpulkan 476.696 perbincangan yang dihasilkan oleh 397.246 pengguna Twitter. Rentang waktu yang diambil ialah selama satu bulan, yakni dari 27 Maret 2020 sampai 25 April 2020. [gelora.co]

[beritaislam.org]

Belum ada Komentar untuk "Luhut: Ramadan Jangan Menjelekkan Orang, Nanti Puasamu Batal"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Banner iklan disini