Cari Artikel

Berpulangnya Ulama, Padamnya Lentera Ilmu

KH. YUNAHAR ILYAS, LC, M.Ag

Beritaislam - Prof. Dr. KH. YUNAHAR ILYAS, LC, M.Ag., telah berpulang keharibaan, kembali kehadirat-Nya, seorang Ulama, Pendidik, Pengemban Dakwah dan pewaris ilmu. Bagi yang pernah mengenyam pendidikan di perguruan  tinggi Muhammadiyah, pasti karib dengan buku-buku karangan beliau.


Beliau tidak pergi, tapi berpulang ke rahmat-Nya. Beliau telah melakoni takdir, dilahirkan, hidup dan dibesarkan, merengkuh dan membagi ilmu, dan akhirnya mewariskan perbendaharaan amal. Bagi kaum muslimin, berpulangnya seorang ulama berarti berpadamnya cahaya ilmu. Tidak ada kesedihan yang paling dalam, kecuali berpisah dari ilmu.

Bukan hanya berpisah dari ilmu, berpulangnya Prof. Dr. KH. YUNAHAR ILYAS, LC, M.Ag. juga menandai perpisahan pada sebuah teladan, teladan ulama yang setia dan berpegang teguh kepada ilmu, disaat banyak 'ulama-ulama dunia' sibuk menukar perbendaharaan ilmu dengan harta yang sedikit, menyembunyikan kebenaran dan menampakan kebatilan hanya karena ingin mendapat ridlo penguasa.

Teladan keikhlasan dan keistiqomahan, menyampaikan kebenaran ditengah kesimpangsiuran. Saat rezim sibuk mengkriminalisasi bendera tauhid, menuding bendera tauhid sebagai bendera ormas, bendera terlarang, beliau almarhum membelanya, menjelaskan realitas bendera tauhid dengan memberi penjelasan yang gamblang.

Beliau, Almarhum yang telah bergelut lama dalam dunia ilmu dan dakwah tak melacurkan samudera pengetahuan hanya untuk ditukar dengan sekerat tulang dunia yang tidak mengenyangkan. Disaat arus politik menyapu dan menghempas lautan ilmu, beliau tetap kokoh berdiri menyampaikan kebenaran, Istiqomah dalam aktivitas dakwah.

Diantara banyak lentera ilmu, kita kehilangan salah satunya. Salah satu Lentera ilmu itu padam, meninggalkan gelap gulita, bagi sebagian kalangan.

Kehilangan penguasa zalim adalah kebahagiaan bagi setiap manusia dan makhluk, karena akan terhenti dari kezaliman dan penindasan. Kehilangan ulama, berarti kehilangan cahaya dan ilmu, merupakan kesedihan yang mendalam.

Ulama adalah pewaris Nabi, sementara Nabi SAW tak meninggalkan dinar maupun dirham. Nabi SAW mewariskan ilmu, ilmu yang turun dari wahyu, dan para ulama-lah yang meneruskan dan melestarikannya.

Para ulama adalah lentera ilmu, yang tetus menerangi zaman diantara kegelapannya. Ulama akan terus memperbaharui agama, ketika banyak manusia telah merusak dan menenggelamkannya.

Menangislah, karena kasih sayang. Sebab Rasulullah SAW juga menangis, ketika putra beliau Ibrahim meninggal. Beliau menjelaskan, bahwa air mata yang menetes adalah air mata kasih sayang.

Untuk itu, izinkan kami untuk menangis, sebagai wujud kasih dan sayang kami kepada beliau Prof. Dr. KH. YUNAHAR ILYAS, LC, M.Ag. Semoga, air mata ini menjadi penyebab dikumpulkannya kami, beliau, dan seluruh kaum muslimin di Surga-Nya, Amien Yarobbal A'lamien.


اللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهُ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ
دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ.

[].

[news.beritaislam.org]

Posting Komentar untuk "Berpulangnya Ulama, Padamnya Lentera Ilmu"

Banner iklan disini