Rabu, Januari 20, 2021
Beritaislam.org
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • ISLAM
    • AL-QUR’AN
    • FIQIH
    • DO’A
    • HADITS
    • HUKUM ISLAM
    • AYAT
    • AKHLAQ
  • POLITIK
  • BERITA
    • BERITA NASIONAL
    • BERITA INTERNASIONAL
  • SHOLAWAT
  • OPINI
  • ARTIKEL
    • CATATAN
    • MUTIARA HIKMAH
  • PENDIDIKAN
  • SYIIR
  • BIODATA
  • SOSIAL MEDIA
  • GADGET
  • CEK FAKTA
No Result
View All Result
Berita Islam
No Result
View All Result
Home EKONOMI

Sejarah Pahit, RI Pernah Punya Pengalaman Ngeri Kebanyakan Cetak Uang

beritaislam.org by beritaislam.org
10 Mei 2020
in EKONOMI
2 min read
0
Share on Facebook

Sejarah Pahit, RI Pernah Punya Pengalaman Ngeri Kebanyakan Cetak Uang

Beritaislam – Badan Anggaran DPR RI mengusulkan Bank Indonesia (BI) dan pemerintah mencetak uang untuk menutupi kebutuhan anggaran yang membengkak akibat wabah COVID-19. Usulan itu menuai perdebatan lantaran dampak negatif yang bisa dihasilkan.

Sebenarnya Indonesia pernah melakukan cetak uang dalam jumlah besar pada masa periode demokrasi terpimpin. Saat itu Indonesia sedang membutuhkan dana besar untuk berbagai kebutuhan.

“Iya pernah, pada periode tahun 1957-1965 atau masa demokrasi terpimpin. Saat itu kebutuhan untuk belanja negara begitu besar karena ada pos prioritas politik yang digunakan untuk operasi keamanan, subsidi BUMN dan swasta, dan lain-lain,” kata Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi detikcom, Minggu (10/5/2020).

Saat itu, lanjut Yusuf, BI tidak se-independen saat ini. BI harus mendukung kegiatan pemerintah, termasuk untuk mencetak uang.

Penerimaan negara saat itu tidak mencukupi disaat kebutuhan belanja semakin membesar. Pada akhirnya dipilih cara yang paling mudah yakni dengan meminjam dari BI yang kemudian dipenuhi dengan cara mencetak uang.

Baca Juga

Viral Tukang Las Ditagih Bayar Listrik Sampai Rp20 Juta, Netizen : Ngelas Kapal Induk?

Zimbabwe Contoh Nyata Bahayanya Kebanyakan Cetak Uang, Nilai Uang Jadi Tak Berharga!

Pemerintah Terbitkan Surat Utang Rp697,3 triliun, Sebagian untuk Bayar Utang Jatuh Tempo

Walau Ada Virus Corona, Pemerintah Impor Bawang Putih 103.000 ton dari China

Namun yang terjadi justru membuat kondisi semakin buruk. Salah satunya inflasi yang mengalami kenaikan yang sangat tinggi atau disebut hiperinflasi.

“Karena kondisi politik memburuk serta alur distribusi barang yang tidak terukur, kebijakan mencetak uang akhirnya mengubah inflasi biasa menjadi hiperinflasi di periode tahun 1961,” terangnya.(dtk)

[beritaislam.org]

Share9Tweet6SendPin2ShareShare2Share
Banner iklan disini

Berita Menarik Lainnya

Viral Tukang Las Ditagih Bayar Listrik Sampai Rp20 Juta, Netizen : Ngelas Kapal Induk?

10 Juni 2020

Zimbabwe Contoh Nyata Bahayanya Kebanyakan Cetak Uang, Nilai Uang Jadi Tak Berharga!

10 Mei 2020

Pemerintah Terbitkan Surat Utang Rp697,3 triliun, Sebagian untuk Bayar Utang Jatuh Tempo

10 Mei 2020

Walau Ada Virus Corona, Pemerintah Impor Bawang Putih 103.000 ton dari China

11 Februari 2020

BERITAISLAM.ORG

Follow us

  • Beranda
  • About
  • Disclaimer
  • Term Of Service
  • Contact

© 2020 Berita Islam

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA NASIONAL
  • BERITA INTERNASIONAL
  • OPINI
  • SHOLAWAT
  • ISLAM
  • TOKOH
  • INFO PENTING
  • LIRIK
  • HADITS
  • INSPIRASI
  • TSAQOFAH
  • DO’A
  • SIRAH
  • BISNIS
  • KESEHATAN
  • CEK FAKTA

© 2020 Berita Islam