CEO & Founder of AMI Group and AMI Foundation mengkritik perihal lomba lagu corona yang didukung oleh Kementrian Kesehatan dan Satgas Covid-19.
Di akun twitternya Azzam M Izzulhaq mengatakan bahwa negara paling terbelakang dan tidak berpendidikan sekalipun tidak ada buang-buang anggarannya untuk menangani wabah pandemi dengan lagu
“Negara paling terbelakang dengan penduduk paling miskin dan tidak berpendidikan sekalipun, tidak ada buang-buang anggarannya untuk menangani wabah pandemi dengan lagu atau nyanyian.
Edededededeh… beleng-beleng memang…” tulisnya dikutip beritaislam.org.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa Insan kreatif di tanah air diajak untuk aktif mengedukasi masyarakat dengan adaptasi kebiasaan baru yang sesuai protokol kesehatan melalui Lomba Cipta Lagu Corona (LCLC) tingkat Nasional 2020.
Inisiator LCLC Tingkat Nasional 2020 Brigjen TNI Akhmad Tamim Musthofa yang didukung oleh Kementrian kesehatan dan Satgas Covid-19.
LCLC diharapkan membantu pemerintah untuk kampanye protokol kesehatan sekaligus sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi aktif terhadap kondisi Indonesia khususnya pelaku ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19 dari sisi ekonomi.
“Dan menurut kami, pesan melalui lagu akan lebih mudah dan cepat diterima oleh masyarakat umum. Kami membuka lomba ini dalam beragam genre musik. Peserta boleh membuat lagu dalam balutan keroncong, dangdut, pop, rock, hingga reggae,” kata Tamim seperti dikutip beritaislam.org dari kantor berita antara.
Dikutip dari cnn, Lirik lirik bernada optimisme dilantunkan para peserta lomba, untuk memberi semangat kepada para pendengar. Pesannya, selalu menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari hari, agar bisa memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Menurut ketua penyelanggara lomba cipta lagu Corona 2020, Brigjen Tni Tamim Mustofa, lomba diadakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona, melalui lantunan lagu,atau karya musik.
[beritaislam.org]