Rabu, Maret 3, 2021
Beritaislam.org
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • HEADLINE
  • ISLAM
    • AL-QUR’AN
    • FIQIH
    • DO’A
    • HADITS
    • HUKUM ISLAM
    • AYAT
    • AKHLAQ
  • POLITIK
  • BERITA
    • BERITA NASIONAL
    • BERITA INTERNASIONAL
  • SHOLAWAT
  • OPINI
  • ARTIKEL
    • CATATAN
    • MUTIARA HIKMAH
  • PENDIDIKAN
  • SYIIR
  • BIODATA
  • SOSIAL MEDIA
  • GADGET
  • CEK FAKTA
No Result
View All Result
Berita Islam
No Result
View All Result
Home BERITA BERITA INTERNASIONAL

Kesombongan Presiden Macron, Berujung Petaka Bagi Prancis, Sampai Klarifikasi Pakai Bahasa Arab

beritaislam.org by beritaislam.org
1 November 2020
in BERITA INTERNASIONAL
4 min read
0
Kesombongan Presiden Macron
Share on Facebook

PARIS – Prancis mendesak negara-negara di Timur Tengah untuk menghentikan seruan memboikot produk-produk Prancis dengan segera.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Prancis mengatakan seruan untuk memboikot produk Prancis tidak berdasar dan harus dihentikan.

“Seruan untuk untuk memboikot produk Prancis di beberapa negara Timur Tengah dan seruan untuk demonstrasi melawan Prancis tidak berdasar dan harus segera dihentikan,” ujar Kemenlu Prancis dalam sebuah pernyataan yang dilansir laman Al Arabiya, Senin (26/10/2020).

Pernyataan tersebut juga menambahkan bahwa semua serangan terhadap Prancis harus dihentikan.

Kemenlu Prancis mengatakan pihaknya memobilisasi jaringan diplomatiknya untuk menjelaskan sikap Prancis kepada mitranya di negara lain. Kemenlu juga meminta pemerintah negara-negara lain untuk menjauhkan diri dari seruan boikot dan memastikan keselamatan warga negara Prancis.

Baca Juga

Gus Miftah Dikomplain Kiai dan Ustadz, Namanya Muncul di Seminar Dukun Banyuwangi

Penerbit Buku Berisi ‘Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur’ Dipolisikan, Padahal Buku Terbit Sejak 2009

Haru, 2 Balita Putra Ustadz Maaher Ikut Tabur Bunga Dimakam Ayahnya

Bela Suu Ki, Rakyat Myanmar Lawan Kudeta Militer, Biksu Berjajar di Garis Depan

Sebelumnya, sejumlah kelompok perdagangan Arab mengumumkan boikot mereka terhadap produk Prancis sebagai tanggapan atas pernyataan yang menentang Islam dan republikasi karikatur yang menghina Nabi Muhammad.

Dalam beberapa pekan terakhir, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerang Islam dan komunitas Muslim.

Akibatnya, beberapa asosiasi perdagangan Arab pun mengumumkan boikot produk Prancis. Di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi dari Al-Naeem Cooperative Society memutuskan untuk memboikot semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket.

Asosiasi Dahiyat al-Thuhr mengambil langkah yang sama. Macron disebut mendukung kelompok yang menghina Nabi.

“Berdasarkan posisi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif terhadap nabi tercinta kami, kami memutuskan untuk menghapus semua produk Prancis dari pasar dan cabang sampai pemberitahuan lebih lanjut,” katanya dikutip dari Al Jazeera, Senin (26/10/2020).

Di Qatar, perusahaan Wajbah Dairy juga melakukan hal serupa. Hal senada juga dilakukan Al Merra Consumer Goods Company.

“Kami menegaskan bahwa sebagai perusahaan nasional, kami bekerja sesuai dengan visi yang sejalan dengan agama kami yang benar, adat istiadat dan tradisi kami yang mapan, dan dengan cara yang melayani negara dan keyakinan kami serta memenuhi aspirasi pelanggan kami,” kata Al Merra dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Universitas Qatar juga bergabung dengan kampanye boikot. Universitas menunda acara Pekan Budaya Prancis tanpa batas waktu.

“(Karena) penyalahgunaan Islam yang disengaja dan simbol-simbolnya,” kata lembaga pendidikan itu.

Dewan Kerjasama Teluk (GCC) mengambarkan ucapan Macron sebagai ‘hal yang tak bertanggung jawab’. Macron dikatakan menyebarkan kebencian di antara masyarakat.

“Pada saat upaya harus diarahkan untuk mempromosikan budaya, toleransi dan dialog antara budaya dan agama, pernyataan untuk menerbitkan gambar menghina Nabi (Muhammad) diterbitkan,” kata Sekretaris Jenderal GCC Nayef al-Hajraf.

Al-Hajraf meminta para pemimpin dunia, untuk menolak pidato kebencian dan penghinaan terhadap agama dan simbol-simbolnya. Ini untuk menghormati perasaan umat Islam, alih-alih menjadi ‘tawanan’ Islamofobia

Akhir pekan lalu Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk apa yang dikatakannya sebagai serangan berkelanjutan Prancis terhadap Muslim dengan menghina simbol-simbol agama.

Tagar #BoycottFrenchProducts dalam bahasa Inggris dan #ExceptGodsMessenger dalam bahasa Arab menjadi viral. Ini terjadi di medsos sejumlah negara seperti Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Aljazair, Yordania, Arab Saudi dan Turki.[]

Minta Maaf dan Mengklarifikasi Dengan Bahasa Arab

Presiden Prancis, Emmanuel Macron tampaknya berusaha untuk mengklarifikasi maksud pernyataannya yang kontroversial dan memicu berbagai perdebatan di seluruh penjuru dunia.

Melalui akun Twitter-nya, @EmmanuelMacron, Macron mengunggah cuitan dengan Bahasa Arab pada Sabtu (31/10).

“Banyak perdebatan yang saya dengar dan saksikan di media sosial akhir-akhir ini. Negara kita tidak pernah bermasalah dengan agama apapun,” kata Macron.

“Kita membebaskan semua agama untuk melakukan apapun. Tidak ada stigma. Prancis berkomitmen pada prinsip perdamaian dan hidup bersama,” sambung dia.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari , Sabtu, bahwa dia memahami perasaan Muslim tentang kartun ofensif Nabi Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian.

Dia menambahkan, dalam sebuah wawancara dengan Macron oleh Al-Jazeera, bahwa pemerintahnya tidak berada di balik peristiwa ini.

Macron berbicara tentang kemarahan yang dipicu oleh kartun ofensif yang diterbitkan oleh majalah Charlie Hebdo, mengatakan, “Kartun tersebut bukan proyek pemerintah, melainkan berasal dari surat kabar bebas dan independen yang tidak berafiliasi dengan pemerintah.”

Dia menambahkan, “Saya memahami perasaan Muslim tentang masalah ini.”

Selama beberapa hari terakhir, Perancis telah menyaksikan publikasi gambar dan kartun menghina Nabi Muhammad, melalui media, dan memajangnya di fasad beberapa bangunan, yang memicu gelombang kemarahan di seluruh dunia Islam.

Pada 21 Oktober, Presiden Macron mengatakan bahwa negaranya tidak akan meninggalkan “kartun”, yang melipatgandakan gelombang kemarahan di dunia Islam, dan kampanye diluncurkan di beberapa negara untuk memboikot produk dan barang Prancis.

Share192Tweet120SendPin44ShareShare34Share
Banner iklan disini

Berita Menarik Lainnya

Gus Miftah Seminar Dukun Banyuwangi

Gus Miftah Dikomplain Kiai dan Ustadz, Namanya Muncul di Seminar Dukun Banyuwangi

20 Februari 2021
Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur

Penerbit Buku Berisi ‘Pak Ganjar Tak Pernah Bersyukur’ Dipolisikan, Padahal Buku Terbit Sejak 2009

16 Februari 2021
Anak dan Istri Ustadz Maaher

Haru, 2 Balita Putra Ustadz Maaher Ikut Tabur Bunga Dimakam Ayahnya

9 Februari 2021
Rakyat Myanmar Lawan Kudeta Militer, Biksu Berjajar di Garis Depan

Bela Suu Ki, Rakyat Myanmar Lawan Kudeta Militer, Biksu Berjajar di Garis Depan

9 Februari 2021
  • Lafadz Teks Allahummaghfirlahu warhamhu, Allahummaghfirlaha warhamha Yang Benar

    3447 shares
    Share 1379 Tweet 862
  • Silsilah Lengkap 25 Nabi dan Rasul Dari Adam AS Sampai Muhammad SAW

    7210 shares
    Share 2884 Tweet 1803
  • Tambah Panas! Denny Siregar Sebut Miras Budaya Papua, “Di Papua nggak ada tradisi nyadap tuak dan bikin arak macam opungmu”

    27 shares
    Share 10 Tweet 7
  • Lirik Mahalul Qiyam Maulid Diba’i Arab dan Latin

    42587 shares
    Share 17034 Tweet 10646
  • Lirik Sholli Wa Sallim Daiman Al Ahmada Al-Muqtashidah Langitan dan Artinya.

    1526 shares
    Share 610 Tweet 382
  • Allahuma inna nas aluka salamatan fiddin dan artinya lengkap

    1796 shares
    Share 717 Tweet 448
  • Lirik Wulidal Musyarrof Artinya Lengkap Arab, Latin Disertai MP3 Langitan

    2730 shares
    Share 1092 Tweet 683
  • Lirik Thola’al Badru ‘Alaina Lengkap

    451 shares
    Share 180 Tweet 112
  • Sholawat Tibbil Qulub, Teks Arab Makna dan Artinya

    6440 shares
    Share 2576 Tweet 1610
  • Teks dan Arti Sholawat Assalamualaik Zainal Anbiya’ Syubbanul Muslimin

    431 shares
    Share 172 Tweet 108
Politik Alkohol di Papua, Dandhy: AS Menindas Warga Indian dengan Alkohol, Begitupun Austalia

Politik Alkohol di Papua, Dandhy: AS Menindas Warga Indian dengan Alkohol, Begitupun Austalia

2 Maret 2021
Panas! Denny Siregar Sebut Miras Budaya Papua, Rahung Nasution Geram, 'Borjong Kau'

Tambah Panas! Denny Siregar Sebut Miras Budaya Papua, “Di Papua nggak ada tradisi nyadap tuak dan bikin arak macam opungmu”

2 Maret 2021
Denny Siregar Ditampol Netizen Papua dan Minahasa: Siapa Bilang Miras Budaya? B*natang! Tangkap!

Sebut Miras Budaya Papua, Denny Siregar Ditampol Netizen Papua dan Minahasa

2 Maret 2021
Pemerintah Izinkan Industri Miras, Mulutnya saja Pancasila, Praktiknya Kapitalis!

Pemerintah Izinkan Industri Miras, Mulutnya saja Pancasila, Praktiknya Kapitalis!

2 Maret 2021

BERITAISLAM.ORG

Follow us

  • Beranda
  • About
  • Disclaimer
  • Term Of Service
  • Contact

© 2020 Berita Islam

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BERITA NASIONAL
  • BERITA INTERNASIONAL
  • OPINI
  • SHOLAWAT
  • ISLAM
  • TOKOH
  • INFO PENTING
  • LIRIK
  • HADITS
  • INSPIRASI
  • TSAQOFAH
  • DO’A
  • SIRAH
  • BISNIS
  • KESEHATAN
  • CEK FAKTA

© 2020 Berita Islam

Go to mobile version